Tentang Peluang Kecil

Tentang kesempatan kecil
Alkisah di sebuah negri antah berantah

Seorang pemuda miskin memohon kepada Tuhan.
"Tuhan berikanlah hamba kekayaan, hamba bosan hidup dalam kemiskinan."

Malam harinya di dalam Mimpi Pemuda ini mendapat bisikan dari Tuhan,

"Besok akan ada perubahan dalam hidupmu, kalau kamu yakin, maka doamu Ku-kabulkan."

Besokannya terbangunlah Si Pemuda ini, bingung dengan pernyataan Tuhan, dia pun merenung, walau hatinya yakin.

Dalam kebingungannya, datanglah seekor capung mengitari kepalanya. terus berputar, dan membuat risih Si Pemuda. Karena kesal, diambilah jerami dan diikatkannya tubuh Si Capung dan alhasil Capung berputar-putar melingkar sebatas panjang jerami.

Ternyata

Capung yang diikat ini menarik hati seorang anak kecil yang lewat, dan anak kecil itu meminta capung yang terikat itu untuk mainannya. Si Pemuda setuju, asalkan menukarnya dengan 3 buah jeruk segar, dan pertukaran itu pun terjadi. Kini Si Pemuda memiliki 3 jeruk segar.

Pemuda ini berjalan, dan di tengah perjalanan ini Pemuda ini bertemu dengan seorang Khafilah yang kehausan. Merasa iba dengan Kafilah ini, Pemuda ini memberikan jeruk yang dimilikinya untuk pelepas dahaga Si Kafilah. Merasa berterima kasih dengan Pemuda ini, Kafilah memberikan kain sutera kepada Pemuda.

Kini Si Pemuda memiliki kain, dan di tengah perjalanan Pemuda ini bertemu dengan seorang ksatria yang sedang marah menghardik kudanya yang tidak mau berjalan. Merasa kasihan dengan kuda, Pemuda ini berbicara dengan Ksatria tersebut dan mencoba menukar kain sutera yang dimilikinya dengan kuda yang tidak bisa jalan itu.

Berpikirlah Si Kesatria dan akhirnya menyetujui, karena buat apalah kuda yang tidak bisa jalan ini dibanding dengan kain yang akan ditukarkan. Dan pertukaran pun terjadi, kini Si Pemuda memiliki seekor kuda.

Ternyata Kuda yang ditukar kesatria ini bukan tidak bisa berjalan, tetapi kelelahan saja. Selang beberapa jam beristirahat kuda ini bisa berdiri dan mampu berjalan lagi. Ternyata kuda ini kuda yang kuat. Perjalanan pun dilanjutkan

Tiba di sebuah desa, pemuda ini bertemu dengan seorang kakek tua bersama cucunya, didapati kakek tua ini mau pindah ke kota lain bersama cucunya. Kakek ini memiliki ladang di desa tersebut, tapi karena waktu mendesak dan keperluan sangat penting pergi ke kota seberang bersama cucunya, Kakek ini harus meninggalkan ladang tersebut.

Mengetahui hal tersebut Si Pemuda menawarkan melakukan barter, kuda ditukar dengan ladang Si Kakek. Setuju dengan penawaran ini, pertukaran pun terjadi. Si Pemuda ini memiliki ladang dan sekarang dia bisa melakukan pekerjaan dan menghidupi dirinya dengan taraf hidup yang lebih baik.

Pembaca Blog saya yang terhormat, memang kisah di atas adalah kisah fiksi yang saya dapatkan semenjak saya duduk di bangku SD, saya ingin mensharingkan dari kisah yang awalnya menjadi dongeng sebelum tidur dari Almarhumah Nenek saya, kepada para pembaca dengan sedikit lebih dalam.

Pikirkan

Andaikan Si Pemuda ini tidak mengambil jerami dan mengikat capung, apakah akan terjadi kisah yang menggembirakan ini?

Andaikan Si Pemuda ini stop di satu titik ketika pertukaran pertama terjadi apakah yang didapat? hanya 3 buah jeruk bukan? kalau kedua? hanya kain bukan? dst nya

Apa yang bisa saya jadikan perenungan bagi kita bersama? Jerami dan Capung adalah sesuatu yang kadang tidak bermakna, dan sering kali kia membiarkan hal ini begitu saja. Hanya lihat ketika jerami dan capung digabungkan, hal ini memiliki nilai dan bisa ditukar dengan tiga buah jeruk.

Pelajarannya

Kita sering kali melupakan hal yang biasa, yang kecil dan yang sepele tanpa menyadari kalau itu peluang. Banyak orang yang menginginkan perubahan dalam hidup, hanya tidak mau mengambil hal yang sederhana sebagai langkah pertamanya dalam transformasi hidupnya.

Anda seperti itu?

Saya yakin tidak

kedua, kadang kita juga menganggap hal yang baru kita dapatkan kita langsung nikmati, hasilnya tidak ada sumber daya lain selain berkutat pada kesempatan kecil saja, tanpa disadari kalau ada kesempatan untuk melakukan hal baru, re-invest atas apa yang dilakukan, maka hanya mendapatkan hal yang kecil saja, dan anehnya orang seperti ini malah menggerutu bahkan kepada teman, lingkungan bahkan Tuhannya dan menganggap hidup ini tidak adil kepadanya.



Source :  http://unlimitedmind-daniel.blogspot.com/
0 Responses